Jumat, 31 Januari 2014

Membaca Kepribadian Lewat Tulisan


Assalamualaikum lovely...
Ingin tahu kepribadian seseorang? 
Coba analisis tulisan tangan orang itu. Karena tulisan tangan menceritakan kepribadian seseorang. *Bagaimana caranya?*
Tapi, sebelum menganalisis orang lain, coba siapkan kertas putih dan tulislah tentang kehidupan masa kecil anda. Setelah itu, bubuhkan tanda tangan. 
Jika sudah, cek ciri-ciri tulisan tangan anda dengan petunjuk pada blog ini...
Photobucket
Graphology disebut juga sebagai analisis tulisan tangan dan merupakan ilmu yang mengorelasikan pola-pola tulisan tangan dengan kepribadian seseorang. Para graphologist profesional sudah terlatih dalam menginterpretasikan pola-pola tulisan tangan dan hubungannya dengan kepribadian. Mereka terlatih dalam membuat sebuah daftar sifat-sifat pribadi yang didasari penelaahan menyeluruh tentang sebuah sampel tulisan tangan.

Banyak pernak-pernik dan variasi yang perlu diperhatikan saat menganalisis tulisan tangan, tetapi sebagai awalan, hanya cukup memahami hal utama berikut.

A. Margin atau Jarak Pinggiran Tulisan

Margin Kiri dan Kanan Ideal
Umumnya, seseorang yang menulis dengan bentuk margin yang ideal mempunyai harga diri yang sehat, nyaman dengan dirinya, dan orang lain.

Margin Rata di Semua Sisi
Gaya tulisan demikian ditulis oleh seseorang yang sangat terkontrol, rapi dan sangat terencana, serta mengutamakan tampilan dalam melakukan pekerjaannya, sangat terobsesi dengan tampilan luar - dengan pendapat orang lain, pengakuan akan hasil kerjanya, ataupun tentang siapa dia.
Pada saat berhadapan dengan orang ini, sangat tidak mudah melihat siapa dia sebenarnya. Apa yang anda lihat adalah 'CASING'.

Margin Sebelah Kiri yang Sangat Lebar
Pinggiran kiri sering diasosiasikan dengan masa lalu seseorang. Seseorang dengan gaya tulisan demikian adalah seseorang yang mempunyai masa lalu kelabu, masa lalu yang tidak ingin diingat kembali. Hal ini terjadi karena adanya trauma mengerikan, rasa malu akibat pelecehan ataupun hal lain yang terlalu menyakitkan.

Margin Sebelah Kanan Sangat Lebar
Pinggiran kanan yang sangat lebar menceritakan bahwa seseorang itu ragu-ragu menghadapi masa depan. Ciri khas orang-orang ini adalah selalu nampak bersemangat di awal tugas atau pekerjaan, tetapi semangatnya tidak berlangsung lama dan habis di tengah jalan.

Tidak Ada Margin
Orang dengang gaya kepenulisan demikian adalah orang yang hobinya 'memenuhi ruangan' dalam segala kiprahnya; aku harus ada di semua ruangan yang ada. Artinya, dia bukanlah orang yang mudah percaya pada orang lain karena mungkin dia sangat PD dan menganggap orang lain tidak sehebat dia.

Tulisan Menabrak Margin Kanan atau Melanggar Garis Tepi Kiri
Orang demikian menceritakan, "aku tidak percaya dan peduli aturan umum, aku mau jalanku sendiri, aturanku sendiri". Perilaku menabrak batas kertas kanan umumnya merupakan cerminan karakter yang tidak suka tatanan, aturan, dan keterbatasan. Tidak hanya muncul dalam tulisan, dalam kehidupan sehari-hari pun cenderung semau gue dan susah ikut aturan.

Margin Lebar pada Keempat Sisi Tulisan
Orang dengan gaya kepenulisan ini cenderung mempunyai 'gendongan emosi' yang relatif besar dan berkaitan dengan orang lain, serta lebih suka hidup menyendiri (soliter). Dapat dipastikan ia lebih suka mengisolasikan diri, menjauhkan diri dari berbagai hal di sekelilingnya, atau kadang malah nampak seperti orang yang terlalu yakin pada dirinya sendiri.


B. Spasi atau Jarak AntarKata, Huruf atau Baris

Spasi antarkata, huruf maupun baris mencirikan:
  • kenyamanan interaksi penulis dengan orang lain (jaga jarak, nyaman, atau bahkan paranoia)
  • penulis sedang nyaman dan jujur tentang apa yang ditulisnya, atau sebaliknya, ragu-ragu dengan kata yang akan dituliskannya.
Ideal
Tulisan dengan spasi ideal (sekitar 2 sampai 3 huruf) mencerminkan hubungan timbal balik yang sehat dan berimbang antar penulis dengan orang-orang di sekelilingnya. Serta mencerminkan penulis nyaman dengan dirinya sendiri, spontan, dan sehat secara emosional dan mental.

Lebar
Jarak antarhuruf, kata maupun baris melebihi 2-3 huruf bisa mencerminkan dua hal, penundaan dan ketidaknyamanan. Atau jika jarak antarhuruf yang lebar menunjukkan keraguan dan ketidakpastian penulisnya.
Kadang juga bertemu dengan jarak antarbaris sedemikian lebar, orang tersebut cenderung boros dan lebih menyukai untuk menjaga jarak dari orang lain

Terlalu Dekat
Jarak antarhuruf, kata maupun baris yang terlalu dekat mencerminkan adanya masalah di dalam diri penulisnya. Apabila menemukan jarak antarhuruf sangat sempit dan huruf nampak berhimpit-himpitan, kemungkinan besar orang tersebut sedang merasa tertekan dan tegang. Sangat mungkin orang tersebut bersifat tertutup dan berpandangan sempit.

Lain kasus, jarak antarhuruf berhimpitan dengan jarak antarkata lebar, menunjukkan seseorang itu sedang mengalami pergolakan batin luar biasa. Penulisnya tegang, merasa terhimpit, dan tertutup, sekaligus sangat takut berdekatan dengan orang lain.

Variasi
Jarak antarhuruf, kata maupun baris yang bervariasi dan tidak jelas polanya, kemungkinan besar orang tersebut:
- secara mental, tidak stabil (kemampuan berpikir secara logikanya terganggu, berpikirnya tidak sistematik)
- secara emosional terganggu (sehingga tidak mampu menjaga pola hidupnya)
- secara fisik punya masalah (ada problem dengan penglihatan atau tangannya)





C. Garis Dasar Penulisan atau Baseline : What a Feeling!

Baseline adalah garis imajiner yang tercipta saat anda menghubungkan bagian bawah dari huruf-huruf dalam kata ataupun kalimat. Kita bisa mengumpamakan garis dasar sebagai ‘sebuah jalan untuk mencapai cita-cita’.

Garis Dasar Lurus
Menulis dengan garis dasar yang lurus membutuhkan konsentrasi cukup tinggi dan energi yang cukup besar. Orang yang menulis dengan gaya ini cenderung untuk mencoba mengatur dan menyiapkan dirinya saat berhadapan dengan orang lain. Orang ini sangat terkontrol, mengikuti aturan main (go by the book),  dan diplomatis. Apa yang dia kenakan, apa yang dia ucapkan dan lakukan, semuanya terkontrol dengan rapi, sesuai dengan aturan yang berlaku.

Garis Dasar Super Lurus
Tulisan dengan garis super duper lurus menunjukkan upaya super kontrol dari penulisnya. Tulisan semacam ini umumnya ditulis oleh orang yang ingin menutup rapat-rapat sesuatu yang ada di dirinya. Intinya, penulis ini selalu berupaya menutupi kelemahannya.

Garis Dasar Menaik
Garis penulisan yang menaik mencerminkan optimisme dan kemauan penulisnya untuk mencapai cita-citanya. Aktif, berpikir positif dan selalu berusaha untuk mencapai cita-cita adalah ciri khas orang-orang dengan penulisan menaik.

Garis Dasar Menurun
Tulisan dengan garis dasar menurun umumnya ditemukan pada orang-orang yang cenderung melihat segala sesuatu dari segi buruknya, susahnya ataupun masalahnya. Orang ini sering merasa sinis terhadap lingkungan sekitar, merasa selalu menjadi korban keadaan, dan selalu kecewa. Baginya, hidup selalu rumit, susah, dan berujung aneh.

Garis Dasar Cembung
Tulisan dengan garis dasar tipe ini sekilas nampak seperti ditulis oleh seorang yang berpikiran positif dan antusias (karena garis dasar nampak menaik). Akan tetapi, dengan melihat ujungnya yang mengarah ke bawah, sebenarnya penulis tanpa sadar memplokamirkan dirinya sebagai figur yang gampang menyerah. Orang-orang ini nampak nyaman di awal, bahkan bisa sangat bersemangat, tetapi tiba-tiba menyerah sebelum tercapai.

Garis Dasar Cekung
Tulisan ini menunjukkan adanya perasaan tertekan, tenggelam, dan menyempit di dada penulisnya. Jika ada kegiatan atau pekerjaan, di awal nampaknya berniat namun di tengah perjalanan ia bisa merasa limbung bahkan memutuskan untuk berhenti. Orang ini biasanya masih mampu bangkit asal ada seseorang yang mendampingi.

Garis Putus Asa
Tanda-tanda seseorang mempunyai kecenderungan untuk menyerah tiba-tiba bisa dilihat pada garis dasar di ujung sebuah kalimat. ‘Jatuhnya’ kata atau huruf ini sering demikian tiba-tiba dan umumnya hanya terdapat pada satu kata atau beberapa huruf saja. Jatuhnya satu atau dua huruf ataupun satu kata ini menunjukkan adanya potensi kehilangan kontrol (putus asa dan menyerah) pada saat-saat tertentu.
Garis Dasar yang Naik Turun Semaunya.
Ciri tulisan seseorang ini menggambarkan temperamental dan selalu dalam kondisi ‘ups and downs’. Kadang nampak bersemangat, tertawa, tetapi kemudian tiada hujan-angin tiba-tiba loyo dan berdiri tegak atau bahkan menangis tersedu-sedu.

Garis Dasar yang Ngaco.
Tulisan gaya ini hanya menceritakan tentang satu hal: kacau secara mental. Orang ini kemungkinan sedang diambang kehancuran secara sosial. Dia tidak peduli dengan segala aturan sosial dan bahkan mendekati sociopath.



D. Ukuran Tulisan: Aku, Perasaan Tentang Diriku, dan Orang-orang di Sekitarku

Besar kecilya ukuran tulisan sangat berkaitan dengan harga diri, kepercayaan diri dan kecerdasan sosialnya.

Ukuran Ideal atau Medium
Orang yang menulis dengan huruf berukuran ideal dan proporsional dengan luasan kertas yang digunakan adalah orang yang nyaman dengan dirinya (self esteem-nya lebih sehat), serta dengan kehidupan sosialnya.

Tulisan Ukuran kecil
Introvert adalah ciri khas orang yang menulis dengan tulisan berukuran kecil. Ketertarikannya pada urusan orang lain lebih kecil dibanding ketertarikannya pada apa yang terjadi pada dirinya. Dalam kasus ekstrem, orang ini bisa menutupi diri rapat-rapat dari lingkugannya. Umumnya penulis lebih suka berada di belakang layar, dibanding tampil di publik.

Tulisan Ukuran Super Kecil
Tulisan tipe ini menujukkan perasaan introvert yang ekstrem dan tidak mengherankan apabila menemukan penulisnya mengasingkan diri dari dunia sekelilingnya. Ketelitian yang luar biasa menjadi ciri khas penulisan ini. Dan tulisan super kecil ini juga merupakan upaya penulisnya untuk menarik perhatian.



E. Tekanan Tulisan

Seberapa besar tekanan saat menulis menunjukkan. 
  • Seberapa bersemangatnya anda saat menulis. Seberapa kuat intesitas anda dalam keinginan dan cita rasa
  • Seberapa besar anda merasa kehilangan perasaan, merasa apatis atau berusaha menjauhkan diri, atau sebaliknya
  • Seberapa besar meningkatnya perasaan anda terhadap subyek yang anda tulis
Tekanan Medium
Tulisan medium disini maksudnya ditekan dengan lembut, sedikit menekan pada kertas, dan cukup membuat tulisan terbaca dengan bagus dan nyaman. Orang yang sehat dan bisa mengelola emosinya dengan baik cenderung mempunyai goresan ringan. Seseorang yang menulis dengan tekanan medium, menulis dengan perasaan bahagia, nyaman, dan damai.

Tekanan Berat
Tulisan tekanan berat umumnya ditulis oleh orang-orang yang saat menulis sedang menggunakan dan menyertakan seluruh perasaannya. Dalam kondisi ini, penulis sudah mencapai keadaan frustasi dan marah, tetapi tidak tahu bagaimana harus mengelola atau melampiaskannya. Penulis dengan tekanan berat menunjukkan bahwa penulis punya kemauan kuat untuk mendapatkan apa yang diinginkan, tegas, dinamis, aktif, bersemangat, sering menonjolkan diri, tegang, mudah marah, suka memaksa kehendak pada orang lain dan punya cita rasa yang variatif.

Tekanan Super Berat
Jika menemukan tulisan dengan tekanan yang super berat, hanya ada 1 kesimpulan, penulisnya sedang dalam kondisi frustasi berat! Kalau anda menemukan tulisan dan saat dibalik kertasnya, bahkan robek, berhati-hatilah! Penulisnya mungkin dalam kondisi frustasi dan marah luar biasa. Meski tekanan adalah tanda-tanda yang tidak tetap, namun munculnya kemarahan dan frustasi ke permukaan menunjukkan ketidakmampuan penulis untuk mengelola emosinya.

Tekanan Ringan
Tekanan ringan bisa berarti beberapa hal: cenderung menunggu, tenang, lebih mengarah ke spiritualitas dibanding sikap agresif dan mau menangnya sendiri. Tetapi, juga bisa menunjukkan sikap sebagai pengikut dibanding sebagai pemimpin. Umumnya mereka bersifat melankolis atau phlegmatis. Intinya, inisiatifnya tidak terlalu kuat dan keberanian untuk menghadapi tantangan baru terlalu lemah.

Tekanan Tidak Merata
Tulisan dengan tidak merata biasanya ditulis oleh orang yang sedang keadaan cemas ataupun gelisah. Semakin cemas seseorang, semakin tidak merata tekanan tulisannya. Tekanan tidak merata bisa ditemui pada sebuah huruf, maupun pada berbagai huruf di dalam kata ataupun kalimat.



F. Zona Penulisan

Sebuah huruf dalam penulisan selalu akan menempati satu atau lebih zona penulisan. Zona-zona ini adalah zona atas, zona tengah, dan zona bawah.

Zona Atas
Seseorang dengan tulisan yang dominan pada zona atas mempunyai kecendrungan untuk lebih memperhatikan aspek-aspek spiritual dalam hidupnya, atau mungkin juga tentang agama.penulis dengan tipe ini sangat suka melakukan kegiatan berpikir, menentukan ide, merancang sesuatu, ataupun memikirkan apa yang ingin didapatkan dan dilakukan di masa depan. Penulis adalah orang yang lebih mengandalkan otaknya dari pada ototnya.

Zona Tengah
Seseorang yang lebih mementingkan kehidupan saat ini, penampilan diri, jabatan saat ini, hubungannya dengan orang lain, dan materi, cenderung menuliskan huruf-hurufnya pada bagian zona tengah. Penulis semacam ini sering susah untuk membuat visi kehidupan jangka panjang. Penampilan, materi, makeup dan perhiasan dianggap sangat penting. Selain itu cenderung gampang bosan, mudah puas, mudah kecewa, kalau menginginkan sesuatu harus segera terpenuhi, kalau gagal sedikit sudah kecewa minta ampun dan hidupnya adalah hari ini!

Zona Bawah
Huruf-huruf yang ditulis dengan penekanan atau elaborasi pada zona bawah biasanya ditulis oleh orang-orang yang lebih mementingkan pada aspek-aspek kehidupan yang mendasar. Action, uang, seks, keluarga, kesehatan, gambaran masa lalu, dan tampilan bentuk tubuh.



G. Kemiringan Tulisan

Tulisan Miring ke Kanan
Para grafologi mengidentifikasi seseorang yang menulis miring ke kanan cenderung ekspresif, memperlihatkan apa yang dirasakannya, namun jika ditemukan tulisan yang sangat miring sampai mendekati sumbu horizontal, penulisnya cenderung tidak mampu mengelola emosinya. Berbeda jika kemiringan tulisan sedikit ke kanan (kira-kira 15-20°), penulis ini adalah orang yang hangat dan menyenangkan untuk berkawan, mampu mengekspresikan perasaannya dengan tidak berlebihan, rasa empati yang kuat dan mampu berpikir jernih.

Tulisan Tegak
Orang yang menulis dengan huruf-huruf tegak secara dominan selalu menggunakan logikanya untuk memutuskan sesuatu. Bagi orang ini, sesgala sesuatu harus masuk akal! ‘Head over head’ adalah semboyan para penulis tegak. Orang ini sangat bagus untuk memegang posisi akuntan, peneliti dan bankir.

Tulisan Miring ke Kiri
Seseorang yang menulis dengan arah kemiringan ke kiri, umumnya adalah orang yang menarik diri, menutupi perasaan aslinya, bersikap diplomatis, tidak mengemukakan apa yang sebenarnya, menahan fakta, dan tidak berterus terang. Dalam kasus ekstrem (betul-betul sangat miring ke kiri), kita akan melihat sikap seseorang yang dingin, berpikir hanya tentang dirinya sendiri, sangat independen, dan sulit untuk diajak bergaul.
Apakah ada orang yang menulis dengan kemiringan yang sangat kiri? Ada! Mereka adalah orang yang sangat-sangat mengisolasi diri, sering tidak jujur, tertutup, cenderung dingin dan acuh.

Kemiringan Tidak Jelas
Kemiringan tulisan berkaitan erat dengan kemampuan dan kemauan ekspresi serta pengelolaan emosi. Seseorang dengan tulisan yang tidak jelas kemiringannya berarti tidak jelas ekspresi dan pengelolaan emosinya. Orang ini benar-benar tidak mudah diduga mood-nya.



H. Jenis Penulisan dan Sambungan dalam Tulisan

Tulisan Cetak
Dalam teori konvensional Grafologi, penulis huruf cetak dikatakan lebih tidak ramah dibanding dengan huruf bersambung. Mungkin untuk kasus di Indonesia tidak mudah langsung digeneralisir seperti itu. Kesukaan akan hal praktis dan mudah mungkin adalah hal utama yang bisa ditarik kesimpulannya dari para penulis huruf cetak ini. Mereka lebih suka yang praktis, mudah dan cepat.

Tulisan Bersambung (cursive writing)
Dalam dunia Grafologi, tipe tulisan dan tipe sambungan merupakan karakter tulisan yang sangat penting untuk menggali berbagai informasi tentang bagaimana seseorang berinteraksi dengan orang lain. Dengan melihat bagaimana satu huruf disambungkan dengan huruf lainnya, kita bisa melihat apakah penulisnya ramah dan mudah bersosialisasi, suka menutupi fakta, tidak jujur atau bahkan agresif, cepat dan maunya sendiri.

Tulisan Sambungan Garland
Sambungan tipe ini adalah jenis sambungan yang diajarkan sewaktu SD atau dikenal dengan istilah tulisan Latin. Apabila masih menggunakan jenis tulisan ini hingga dewasa, mencerminkan kepribadian kita yang konvensional dan patuh aturan. Penulis garland adalah individu yang ramah, berjiwa sosial dan suka membangun jaringan.

Tulisan Sambungan Sham Garland
Sham Garland
Sambungan sham garland sekilas mirip dengan sambungan garland. Tetapi, pengamat sering menemukan huruf ‘m’, ‘u’, ‘v’, atau ‘w’, secara kabur dan tidak jelas bedanya. Huruf ‘m’ sering ditulis ‘w’, dan sebaliknya. Demikian juga dengan ‘u’ dan ‘v’ yang saling dipertukarkan. Tulisan sham (tipuan) garland ini ditulis oleh seorang yang sulit untuk melakukan kejujuran dan suka mengambil keuntungan dengan memanipulasi orang demi kepentingan pribadinya.
Sambungan Arcade
Sambungan tipe ini dicirikan dengan adanya garis-garis penghubung huruf yang cenderung berada diatas huruf, dan sering membentuk bangungan seperti ‘payung pelindung’. Pandai menggunakan cover up cenderung untuk tidak jujur, dan menyembunyikan fakta (manipulatif) adalah ciri khas perilaku yang sering ditemukan pada penulis arcade ini. Dari sudut positifnya, tulisan arcade ini adalah orang yang penuh perhitungan, mampu mengumpulkan semua data, serta memperhitungkannya sebelum anda gunakan atau sajikan pada orang lain. Orang ini adalah orang yang tidak sembarangan dalam menyampaikan sebuah informasi. Dari sudut negatifnya, kecenderungan untuk ‘mengemas’ ini kadang akan terlalu sering anda pergunakan sehingga anda mungkin tidak terlalu mudah untuk bertingak jujur mengatakan hal yang sebenarnya.
Sambungan Angular atau Menyudut
Sambungan angular mencirikan sifat agresif, suka bekerja keras, suka berkompetisi, terkesan ketus, dan kadang nampak seperti tidak mempunyai hati. Keunggulan orang dengan tipe tulisan sambungan menyudut adalah berpikir dan bertindak cepat, yakin pada pikirannya, tidak menyukai prosedur yang bertele-tele dan langsung to the point. Kelemahan penulis ini adalah rasa toleransinya kecil, mudah frustasi atau bahkan marah kalau keinginannya tidak terpenuhi, tegang (uptight) dan menganggap dirinya paling benar.
Sambungan Jelujur
Sambungan tipe jelujur sering dituliskan oleh orang yang sedang lelah, tidak bahagia dalam hidupnya, terbutu-buru atau memang tidak komunikatif sama sekali. Penulis sering bersikap sneaky (licik dan curang), suka merahasiakan fakta, tidak jujur, memaksakan kehendak pada orang lain, atau bahkan manipulatif. Tulisan sambungan jelujur yang parah cenderung akan menyulitkan kita untuk membacanya.

I. Kecepatan Menulis
Tulisan Cepat
Biasanya ditulis oleh orang yang suka berpikir cepat, bertindak dulu, berpikir kemudian, cerdas, tidak sabaran, grusa-grusu, atau dalam kondisi tergesa-gesa. Apabila anda menjumpai sebuah tulisan dan nampaknya ditulis dengan cepat, silahkan anda perhatikan, apakah tulisan tersebut catatan pribadi atau pesan untuk orang lain? Kalau tulisan tersebut untuk orang lain, dan nampaknya ditulis dengan kecepatan konsisten cepat, maka anda boleh menyimpulakn bahwa penulisnya adalah seorang penulis cepat.
Tulisan Lambat
Biasanya ditulis oleh orang dengan pemikiran yang lambat, perlu waktu lebih lama untuk mengerti sebuah permasalahan, hati-hati dan penuh perhitungan. Bisa jadi penulis masih bersifat kekanak-kanakan atau selalu bertindak ragu-ragu.
Ciri-ciri tulisan lambat:
  • Tulisan super rapi
  • Kadang tulisan nampak tidak rapi, tetapi ukuran huruf besar dan cenderung bentuknya membulat (tidak menyudut)
  • Tulisan tertulis dengan kesan irit kertas atau sebaliknya, borosHuruf terbentuk dengan baik dan lengkap
  • Titik pada akhir kalimat terbentuk dengan baik dan tepat pada akhir kalimat.


Ringkasan dari buku Bayu Ludvianto Grapho for Success (Analisis Tulisan Tangan untuk Hidup yang Lebih Baik).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Follow Us @soratemplates