Minggu, 07 Oktober 2018

Apakah Queefing Membatalkan Wudhu?

18:02 3 Comments
Source : Pinterest

Hello mak-sis, buat yang belum tahu apa itu queefing, yuk ah baca postingan ini. Queefing adalah sebutan untuk kentut vagina. Gak cuma (maaf) dubur saja yang bisa mengeluarkan kentut, ternyata vagina bisa kentut juga loh. Hal ini disebabkan bentuk saluran vagina yang bergelombang yang membuat angin mudah terperangkap di dalam. Uniknya, kentut vagina ini tidak berbau.

Queefing biasanya sih terjadi setelah istri bersenggama dengan suaminya. Atau terjadi karena kendornya otot vagina sehingga tidak dapat mencegah masuknya angin ke dalam vagina yang akan keluar lagi layaknya orang buang angin dari dubur. Kalau saya sih sering banget queefing saat beraktifitas biasa bahkan sedang sholat sekalipun. 

Ini nih yang bikin saya gak konsen atau khusyuk ketika sholat. Kadang ada rasa bimbang terlintas di pikiran, 'duh batal gak yaa', 'duuh harus wudhu lagi doonk', dan aduh-aduh yang lainnya. Hmm meski sebenarnya gak apa-apa sih untuk sekedar wudhu lagi atau sholat dari awal lagi walaupun sudah mentok di rakaat ke-4 (hiks). 

Memang benar ya, tipu daya setan begitu hebatnya membuat kita bimbang-galau-gundah-gulana. Maka dari itu, saya mencoba googling dan interviu ke suami mengenai queefing ini. Dia itu jenis angin yang membatalkan wudhu atau sholat gak sih?

Oke, saya bahas dari pendapat mazhab yang berbeda-beda ya. Karena sebagaimana yang kita tahu, kita memiliki 4 imam mazhab yang berbeda. 

1. Mazhab yang Tidak Membatalkan

Mazhab Al-Hanafiyah, Al-Malikiyah dan sebagian riwayat dari mazhab Al-Hanabilah berpendapat bahwa keluarnya udara lewat vagina, baik pria atau wanita tidak membatalkan wudhu'. Hal itu dikarenakan udara yang keluar tidak dari jalan najis yang seharusnya, yakni dubur. Dan angin tersebut dianggap tidak bersumber dari dalam perut sebagaimana yang umumnya terjadi saat buang angin (kentut).

Az-Zaila'i (w. 743 H) salah satu ulama mazhab Al-Hanafiyah menuliskan dalam kitabnya, Tabyinul Haqaiq, sebagai berikut:


وَالرِّيحُ الْخَارِجُ مِنْ قُبُلِ الْمَرْأَةِ وَذَكَرِ الرَّجُلِ لَا يَنْقُضُ الْوُضُوءَ لِأَنَّهُ اخْتِلَاجٌ وَلَيْسَ بِرِيحٍ
 "Angin yang keluar dari vagina wanita dan juga kemaluan laki-laki tidak membatalkan wudhu, karena itu hanyalah ikhtilaj dan bukan angin."

Ibnu Abdin (w. 1252 H), salah satu ulama mazhab Al-Hanafiyah menuliskan dalam kitabnya, Radd Al-Muhtar 'ala Ad-Dur Al-Mukhtar, sebagai berikut :

لا ينقض خروجُ ريح مِن قُبُل وَذَكر ؛ لأنه اختلاج ؛ أي ليس بريح حقيقة ، ولو كان ريحا فليست بمنبعثة عن محل النجاسة فلا تنقض
"Keluarnya angin dari kemaluan wanita dan laki-laki tidak membatalkan wudhu karena itu bukan angin yang hakiki. Kalau seandainya itu berupa angin, maka angin itu tidak keluar dari tempat najis (dubur), maka tidak membatalkan."  

As-Syarh al-Kabir, ulama mazhab Al-Malikiyah dalam kitab as-Syarh al-Kabir ma’a Hasyiyah ad-Dasuqi, sebagai berikut :

إذا خرج الخارج المعتاد من غير المخرجين ، كما إذا خرج من الفم ، أو خرج بول من دبر ، أو ريح من قبل، ولو قبل امرأة ، أو من ثقبة ، فإنه لا ينقض

Read more https://konsultasisyariah.com/31580-kentut-dari-farji-apakah-batal-wudhu.html
 إذا خرج الخارج المعتاد من غير المخرجين ، كما إذا خرج من الفم ، أو خرج بول من دبر ، أو ريح من قبل، ولو قبل امرأة ، أو من ثقبة ، فإنه لا ينقض
"Ketika benda umumnya keluar dari badan manusia itu keluar dari selain tempatnya, seperti keluar dari mulut atau air kencing keluar dari dubur, atau angin yang keluar qubul, termasuk qubul wanita, atau dari pori-pori, maka ini tidak membatalkan wudhu."


2. Mazhab yang Membatalkan

Keluarnya angin dari qubul yang dialami pada pria atau wanita bisa membatalkan wudhu dan sholat merupakan pendapat mazhab Syafi'iyah dan Hambali.

Dalam kitab al-Majmu' yang disepakati ulama madzhab Syafiiyah :

الخارج من قبل الرجل أو المرأة أو دبرهما ينقض الوضوء ، سواء كان غائطا أو بولا أو ريحا أو دودا أو قيحا أو دما أو حصاة أو غير ذلك ، ولا فرق في ذلك بين النادر والمعتاد ، ولا فرق في خروج الريح بين قبل المرأة والرجل ودبرهما ، نص عليه الشافعي رحمه الله في الأم ، واتفق عليه الأصحاب.

"Yang keluar dari qubul atau dubur lelaki dan wanita, menyebabkan batal wudhu. Baik bentuknya fases, air kencing, angin, cacing, nanah, darah, kerikil atau benda apapun lainnya. Tidak dibedakan antara yang sering mengalaminya atau yang jarang-jarang. Dan tidak dibedakan antara yang keluar dari qubul wanita atau lelaki atau yang keluar melalui duburnya. Demikian yang ditegaskan as-Syafii – rahimahullah – dalam al-Umm dan disepakati oleh ulama madzhab Syafiiyah."


Ibnu Qudamah dalam al-Mughni sebagaimana dikutip dalam al-Mausu'ah al-Fiqhiyah al-Kuwaitiyyah :

نقل صالح عن أبيه في المرأة يخرج من فرجها الريح : ما خرج من السبيلين ففيه الوضوء . وقال القاضي : خروج الريح من الذكر وقبل المرأة ينقض الوضوء 

"Sholeh meriwayatkan dari ayahnya – Imam Ahmad – tentang wanita yang mengeluarkan angin dari farjinya. Lalu beliau memberi kaidah, ‘Semua yang keluar dari dua dalam membatalkan wudhu.’ Al-Qadhi – Abu Ya’la al-Farra’ – bahwa keluarnya angin dari kemaluan lelaki dan qubul wanita bisa membatalkan wudhu."


وَقَال الشَّافِعِيَّةُ وَهُوَ رِوَايَةٌ أُخْرَى عِنْدَ الْحَنَابِلَةِ: إِنَّ الْخَارِجَةَ مِنَ الذَّكَرِ أَوْ قُبُل الْمَرْأَةِ حَدَثٌ يُوجِبُ الْوُضُوءَ . ، لِقَوْلِهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: لاَ وُضُوءَ إِلاَّ مِنْ صَوْتٍ أَوْ رِيحٍ


"Ulama dari madzhab as-Syafi'iyah dan salah satu riwayat dari ulama madzhab al-Hanabilah : Sesuatu yang keluar dari dzakar seorang lelaki atau vagina seorang wanita adalah hadats yang mewajibkan wudhu', sebagaimana yang disabdakan oleh Rasulullah SAW "Tidak wajib berwudhu kecuali jika mendengar suara atau mencium bau".


Dari kedua penjelasan sebelumnya bisa kita tarik kesimpulan :
  1. Menurut Hanafiyah dan Malikiyah, 'ma kharaja minal makhraj' yang artinya benda yang keluar dari tempat keluarnya. Hal ini menjelaskan tentang kencing yang keluar dari jalan depan, dan feses dari jalan dubur. Jika yang keluar adalah angin yang terjebak di vagina setelah sempat terbuka maka sholat atau wudhu tidak batal.
  2. Menurut Syafiiyah dan Hambali mengacu pada 'al-Makhraj' artinya tempat keluarnya. Selama benda itu keluar dari lubang kemaluan depan dan belakang, maka batallah wudhu. Terlepas dari apa saja benda yang keluar termasuk darah, cacing atau kelereng yang keluar dari dubur atau qubul. Tetapi untuk queefing ini harus dipastikan apakah dia benar-benar berasal dari perut atau tidak. Jika ya dari perut, maka wudhu atau sholat menjadi batal atau tidak sah
Nah mak-sis, untuk permasalahan queefing ini pastikan dulu ya apakah itu angin yang terjebak di vagina atau angin yang berasal dari perut. Tapi, jenis angin keduanya ini sebenarnya beda buangeet dan kita bisa tau bedanya. Angin queefing biasanya gak ada suara dan bau, sebaliknya, angin kentut pasti nyaring dan berbau sedap hahahaha.
  لاَ يَخْرُجُ –اَيْ مِنَ الصَّلاَةِ- حَتَّى يَسْمَعَ صَوْتًا اَوْ يَجِدَ رِيْحًا (رواه البخاري)
 “Janganlah dia keluar (membatalkan shalatnya) sehingga dia mendengar bunyi atau dia mencium bau (dari buang anginnya) itu.” (HR Al-Bukhari).
   
Semoga bermanfaat...
Wallahu a'lam...
Ketika benda umumnya keluar dari badan manusia itu keluar dari selain tempatnya, seperti keluar dari mulut atau air kencing keluar dari dubur, atau angin yang keluar qubul, termasuk qubul wanita, atau dari pori-pori, maka ini tidak membatalkan wudhu. (as-Syarh al-Kabir ma’a Hasyiyah ad-Dasuqi, 1/118).

Read more https://konsultasisyariah.com/31580-kentut-dari-farji-apakah-batal-wudhu.html
إذا خرج الخارج المعتاد من غير المخرجين ، كما إذا خرج من الفم ، أو خرج بول من دبر ، أو ريح من قبل، ولو قبل امرأة ، أو من ثقبة ، فإنه لا ينقض

Read more https://konsultasisyariah.com/31580-kentut-dari-farji-apakah-batal-wudhu.html
إذا خرج الخارج المعتاد من غير المخرجين ، كما إذا خرج من الفم ، أو خرج بول من دبر ، أو ريح من قبل، ولو قبل امرأة ، أو من ثقبة ، فإنه لا ينقض

Read more https://konsultasisyariah.com/31580-kentut-dari-farji-apakah-batal-wudhu.html
إذا خرج الخارج المعتاد من غير المخرجين ، كما إذا خرج من الفم ، أو خرج بول من دبر ، أو ريح من قبل، ولو قبل امرأة ، أو من ثقبة ، فإنه لا ينقض

Read more https://konsultasisyariah.com/31580-kentut-dari-farji-apakah-batal-wudhu.html
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Follow Us @soratemplates