Rabu, 28 November 2012

Hujan Pelangi...


"Bunga pun mengerti bahwa ia ber-pelangi"

Aku tahu bagaimana latar yang membelakangi masa kemarin
Hanya saja aku merenungkan sesuatu yang tertanam dalam diri
Berat ketika harus mengikuti apa yang bukan hak diri
Kadang terbesit cemburu bahkan dengki
Anggap mereka berdua adalah Nila dan Ungu, urutan terakhir pelangi-ku..
Nila dan Ungu yang selalu mengering-kerontangkan diri
Apa daya jika keduanya menggerogotiku..?

Lalu, ibarat Hijau dan Biru adalah suka cita kemudian bahagia
Meski Hijau telah kudapati, namun tidak pada Biru
Begitu sulit.. Yaa.. Begitu sulit..
Mengatasnamakan diri ini demi Biru yang abadi sangat memalukan
Memalukan sebab ternyata para penohok hati itu berkata akselerasi dewasa diri
Mengecewakan tentunya..

Merah, Jingga dan ada kuning
Mereka kolaborasi yang indah bukan..?
Keserasian dibutuhkan demi sebuah Pelangi
Aku katakan, mereka kolaborasi yang indah
Aku menamainya dengan Ambisi, Obsesi dan Mimpi
Kucintakan mereka karena mengerti diri ini harus bagaimana
Dan karena mereka aku tidak perlu menjadi lain
Yang seolah menyakiti hati dan lisan diri

Pelangi diri dan hanya diri yang tahu apa itu Pelangi Diri
Diri yang selalu dihujani warna-warna Pelangi
Sampai kapanpun mereka akan selalu menghujani diri...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Follow Us @soratemplates